Sebagai ucapan terima kasih pengunjung atas artikel yang telah dibaca dari blog ini, silahkan beri dukungan dengan mengklik link dukungan pada widget di bawah. terima kasih

Rabu, 26 September 2007

MATERI UN SMA BERTAMBAH

Wacana penambahan mata pelajaran pada Ujian Nasional tahun pelajaran 2007/2008 menjadi pembicaraan yang hangat akhir-akhir ini. Pro kontra terhadap kebijakan tersebut muncul di surat kabar. Ada yang berpendapat belum saatnya UN bertambah mata pelajarannya, dengan alasan 3 mata pelajaran saja memberatkan siswa. Tetapi sebaliknya ada yang berpendapat sangat tidak cukup jika hanya tiga pelajaran yang menjadi materi UN.
Menanggapi wacana tersebut, penulis lebih condong untuk mengikuti pendapat yang setuju penambahan mata pelajaran pada UN tahun depan. Hal ini dikarenakan :
1. Kenyataan di lapangan (sekolah) siswa hanya mengejar materi 3 pelajaran yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Matematika.
Ini mengabaikan mata pelajaran lain yang sebenarnya tidak kalah pentingnya yaitu Fisika, Kimia dan Biologi. sekolah berlomba-lomba untuk memberi jam tambahan materi INDOMI, bekerja sama dengan bimbingan belajar atau oleh gurunya sendiri. Kondisi ini menyebabkan ada mata rantai yang hilang antara ujian nasional dan SPMB. Kesiapan siswa SMA untuk menghadapi Ujian Nasional dengan 3 mata pelajaran tidak mendukung mereka untuk siap menghadapi SPMB. Dengan penambahan materi UN menjadi enam maka ada dua target yang bisa diraih oleh siswa yaitu target UN itu sendiri dan SPMB.
2. Sekarang ini adalah era teknologi tinggi.
Teknologi tinggi ini ditopang oleh mata pelajaran Exact/pasti yaitu kimia, fisika dan biologi. Pengabaian siswa terhadap mata pelajaran exact membuat mereka tidak siap menerima loncatan teknologi yang sangat cepat. Ini berakibat pada Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia menjadi sangat lemah dalam penguasaan teknologi.
3. Fasilitas bukan satu-satunya modal untuk sukses.
Banyak orang berpendapat bahwa fasilitas pendidikan Indonesia masih kurang sehingga penambahan materi UN dapat dilaksanakan jika fasilitas pendidikan sudah layak. Menurut hemat saya, kesuksesan belajar siswa lebih banyak karena faktor motivasi. Dengan motivasi berprestasi yang tinggi mereka akan sukses. Contoh sederhana adalah banyak siswa-siswa terbaik Indonesia yang sukses merebut medali emas Olimpiade Sains walaupun fasilitas mereka di sekolah jauh dari layak.
Sambil pemerintah membenahi fasilitas, mulai sekarang sudah saatnya para siswa juga membenahi motivasi berprestasinya. Jangan khawatir kalau nanti banyak anak yang tidak lulus, karena sesungguhnya esensi dari Ujian Nasional adalah dapat membedakan antara anak yang bisa dan tidak bisa. Buat anak-anakku kelas 3, SELAMAT MENJALANI UJIAN, KALAU ANDA SIAP JANGAN KHAWATIR KALAU TIDAK LULUS.

0 komentar:

 
Great HTML Templates from easytemplates.com.