Sebagai ucapan terima kasih pengunjung atas artikel yang telah dibaca dari blog ini, silahkan beri dukungan dengan mengklik link dukungan pada widget di bawah. terima kasih

Jumat, 08 Oktober 2010

KARTU DOMINO UNSUR

Mata pelajaran kimia di kelas X semester 1 merupakan mata pelajaran yang masih baru bagi siswa, sebab mereka baru mendapatkan materi kimia secara utuh di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Hal ini tidak menutup kemungkinan akan adanya kesulitan bagi mereka dalam mengikuti pembelajarannya. Dari pengalaman mengajar selama ini, kami melihat bahwa siswa banyak menemui kesulitan dalam belajar kimia mulai dari materi paling dasar yaitu pengenalan unsur terutama adalah lambang unsur. Padahal materi ini harus benar-benar dikuasai siswa untuk belajar materi kimia selanjutnya. Perumusan masalah yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah : Apakah Pembelajaran Kimia Melalui Kartu Domino Unsur dapat meningkatkan hasil belajar Kimia Pokok Bahasan Lambang Unsur siswa Kelas X Mekanik Perkakas 2 Semester I SMK Negeri 4 Semarang? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan kartu domino unsur dapat meningkatkan hasil belajar Kimia Pokok Bahasan Lambang Unsur Siswa Kelas X Mekanik Perkakas 2 Semester I SMK Negeri 4 Semarang?
Penelitian ini terdiri dari 2 siklus, yang masing – masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Pelaksanaan tindakan menggunakan media kartu domino unsur. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus 2006 sampai dengan 29 Agustus 2006, karena mengikuti kurikulum dimana materi lambang unsur diberikan pada kelas X semester pertama. Tempat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas X MP 2 SMK Negeri 4 Semarang.
Analisis dilakukan dengan menentukan prosentase sesudah menggunakan media, kemudian dibandingkan dengan prosentase pengamatan keaktifan siswa sebelum menggunakan media kartu domino unsur. Prosentase pengamatan keaktifan siswa sebelum menggunakan kartu domino unsur adalah 47 %, sedangkan prosentase pengamatan keaktifan siswa setelah menggunakan kartu domino unsur adalah 100 %. Dengan demikian terjadi peningkatan sebesar 53 %.
Sedangkan untuk menilai ketertarikan siswa terhadap penggunaan media kartu domino unsur dilakukan dengan memberikan lembar kuisioner. Dari hasil kuisioner yang diberikan pada siswa didapatkan data sebelum menggunakan Media Kartu Domino Unsur sebesar 51,88 % dan setelah menggunakan Media Kartu Domino Unsur sebesar 76,88 %. Dengan demikian terjadi peningkatan ketertarikan siswa terhadap penggunaan media kartu domino unsur sebesar 25 %.
Untuk skor rata-rata hasil belajar sebelum menggunakan kartu domino unsur adalah 4,88 sedangkan skor rata-rata hasil belajar setelah menggunakan kartu domino unsur adalah 6,88 untuk siklus 1, dan 7,42 untuk siklus 2.. Dengan demikian terjadi peningkatan sebesar 2,54 dibandingkan dengan nilai rata-rata sebelum menggunakan media kartu domino unsur. Dengan hasil ini berarti pelajaran dapat dilanjutkan ke materi selanjutnya yaitu persamaan reaksi.

1 komentar:

Paijo mengatakan...

Sangat menarik. Yang bikin saya penasaran, seperti apa model domino unsur yang Anda maksud, mohon untuk dijelaskan secara detail. Saya juga sudah mencoba mengembangkan permainan domino sebagai media pembelajaran dengan tetap mentaati azas permainan maupun model kartu domino yang sudah baku. Salah satu pakem baku tersebut adalah jumlah kartu 28 dengan 7 macam "mata". Bentuk asli dari "mata" berupa nilai kosong sampai enam dapat diganti dengan lambang lain sesuai kebutuhan tapi tetap konsisten dengan 7 macam "mata" saja. Adapun setiap "mata" musti diekspresikan dalam 8 bentuk yang berbeda namum memiliki makna yang sama. Nah, 7 macam "mata" yang masing-masing diekspresikan dengan 8 bentuk berbeda inilah yang akam menjadi satu set kartu domino setelah dipasangkan dalam bentuk kartu. Jika pengembangan tidak mengikuti azas tersebut, maka kartu tidak akan dapat dimainkan mengikuti aturan main domino yang baku. Jika demikian, permainan tidak seru karena adu strategi seperti yang permainan domino yang asli tidak dapat diterapkan karena perbedaan struktur "mata" kartu.
Sedangkan untuk aturan dan jenis permainan, ada banyak macam sesuai dengan yang berkembang di daerah masing-masing. Permainan gaple berkembang di banyak daerah dengan aturan yang berbeda-beda. Di daerah Klaten ada permainan Matador yang juga menggunakan kartu domino. Secara prinsip, semua permainan yang telah ada dapat diadopsi langsung jika kartu domino yang dibuat mengikuti aturan baku di atas. Jika kartunya tidak mengikuti aturan yang baku, maka mungkin perlu dibuatkan aturan permainan atau jenis permainan yang berbeda.
Terimakasih dan salam eksperimen.

 
Great HTML Templates from easytemplates.com.